Pendahuluan

Seleksi masuk sekolah kedinasan tidak hanya menguji kemampuan akademik dan fisik, tetapi juga kesehatan calon taruna. Tes kesehatan menjadi salah satu tahap yang sering menggugurkan banyak peserta karena standar yang ketat.

Setiap sekolah kedinasan memiliki syarat kesehatan khusus yang harus dipenuhi, tergantung pada kebutuhan instansi yang menaunginya. Oleh karena itu, penting bagi calon peserta untuk memahami persyaratan kesehatan serta penyakit atau kondisi medis yang bisa menyebabkan kegagalan dalam seleksi.

Artikel ini akan membahas secara lengkap syarat kesehatan umum dan khusus untuk sekolah kedinasan 2025 serta cara mencegah kegagalan pada tes kesehatan.

1. Syarat Kesehatan Umum untuk Sekolah Kedinasan

Meskipun ada perbedaan di setiap instansi, umumnya semua sekolah kedinasan mensyaratkan kondisi kesehatan berikut:

1. Sehat jasmani dan rohani
• Tidak memiliki riwayat penyakit berat seperti jantung, paru-paru, atau gangguan mental.
2. Tidak buta warna
• Buta warna total maupun parsial bisa menyebabkan peserta tidak lolos tes kesehatan.
3. Penglihatan normal atau dibatasi minus/silinder tertentu
• Beberapa sekolah membatasi minus maksimal -2.00 dan silinder maksimal 1.00.
4. Pendengaran normal
• Tidak mengalami gangguan pendengaran atau tuli parsial.
5. Tidak memiliki penyakit menular
• Seperti TBC, hepatitis, atau HIV/AIDS.
6. Berat badan ideal
• Indeks Massa Tubuh (IMT) harus sesuai dengan standar kesehatan, tidak boleh obesitas atau terlalu kurus.
7. Tidak memiliki cacat fisik yang mengganggu fungsi tubuh
• Seperti skoliosis berat, kaki X/O yang ekstrem, atau cacat bawaan lainnya.
8. Tidak memiliki tato dan tindik (untuk pria)
• Beberapa sekolah kedinasan melarang tato dan tindik kecuali karena alasan budaya atau agama.
9. Tidak memiliki penyakit kulit menular
• Penyakit seperti eksim, panu yang luas, atau infeksi kulit lainnya bisa menggugurkan peserta.

2. Syarat Kesehatan Khusus untuk Beberapa Sekolah Kedinasan

Setiap sekolah kedinasan memiliki standar kesehatan yang lebih spesifik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab lulusannya. Berikut beberapa syarat khusus untuk beberapa sekolah kedinasan:

1. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

• Tinggi badan minimal: 160 cm (pria) dan 155 cm (wanita)
• Tidak memiliki penyakit kronis atau gangguan pernapasan.
• Tidak memiliki bekas luka operasi besar yang mengganggu aktivitas fisik.

2. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)

• Tidak memiliki gangguan mata berat (mata minus tinggi dapat menjadi pertimbangan khusus).
• Tidak menderita penyakit jantung atau gangguan peredaran darah.
• Bebas dari penyakit kulit menular.

3. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

• Tinggi badan minimal: 165 cm (pria) dan 160 cm (wanita).
• Tidak memiliki gangguan penglihatan, pendengaran, atau kesehatan mental.
• Tidak memiliki bekas luka mencolok yang bisa mengganggu penyamaran dalam tugas intelijen.

4. Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN)

• Mata minus maksimal -2.00 dan tidak buta warna.
• Tidak memiliki kelainan postur tubuh seperti skoliosis.
• Memiliki kesehatan jantung dan paru-paru yang baik.

5. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG)

• Bebas dari penyakit asma atau gangguan paru-paru.
• Penglihatan maksimal minus -2.00 dan silinder 1.00.
• Tidak mengalami gangguan keseimbangan tubuh.

6. Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan Politeknik Pemasyarakatan (Poltekip)

• Tinggi badan minimal: 165 cm (pria) dan 158 cm (wanita).
• Tidak memiliki tato, tindik (pria), atau bekas luka mencolok.
• Tidak memiliki riwayat penyakit kronis atau menular.

7. Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI Curug)

• Tidak buta warna sama sekali.
• Tidak memiliki mata minus/silinder (wajib memiliki penglihatan normal).
• Bebas dari gangguan pendengaran dan vertigo.
• Tidak memiliki riwayat epilepsi atau kejang.

3. Penyakit yang Bisa Menggugurkan Tes Kesehatan

Beberapa penyakit atau kondisi medis dapat menyebabkan peserta dinyatakan tidak lolos dalam seleksi kesehatan sekolah kedinasan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Buta warna total atau parsial
2. Mata minus lebih dari -2.00 atau silinder lebih dari 1.00 (tergantung sekolah)
3. Asma dan gangguan pernapasan kronis
4. TBC atau penyakit paru-paru lainnya
5. Penyakit jantung bawaan atau kelainan jantung
6. Gangguan pendengaran atau tuli parsial
7. Hepatitis, HIV/AIDS, atau penyakit menular lainnya
8. Kelainan tulang seperti skoliosis berat, kaki X/O yang parah
9. Obesitas atau berat badan jauh di bawah standar IMT
10. Epilepsi atau riwayat kejang

4. Cara Memastikan Lolos Tes Kesehatan

Agar tidak gagal dalam seleksi kesehatan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Lakukan Medical Check-Up Sebelum Tes
• Periksa kesehatan mata, paru-paru, jantung, dan tes darah untuk memastikan tubuh dalam kondisi baik.
2. Jaga Pola Makan dan Berat Badan
• Konsumsi makanan sehat, perbanyak sayur dan protein, serta hindari junk food.
3. Rutin Berolahraga
• Lakukan latihan fisik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menghindari obesitas.
4. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol
• Kedua hal ini dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru dan jantung, yang bisa menjadi alasan gugur dalam tes kesehatan.
5. Periksa Kondisi Mata
• Jika memiliki mata minus, pertimbangkan terapi atau tindakan medis sebelum tes (jika diperbolehkan).

Kesimpulan

Tes kesehatan merupakan tahap krusial dalam seleksi sekolah kedinasan. Setiap instansi memiliki standar kesehatan yang ketat, terutama terkait penglihatan, pendengaran, kondisi jantung, paru-paru, dan postur tubuh.

Agar lolos seleksi, penting untuk memeriksakan kesehatan sejak dini, menjaga pola hidup sehat, serta memahami syarat kesehatan di sekolah kedinasan yang ingin dituju. Dengan persiapan yang matang, peluang untuk lolos tes kesehatan akan semakin besar.

Ingin masuk sekolah kedinasan 2025? Persiapkan diri dengan Tryout Premium agar peluang lolos semakin besar! Klik gambar di bawah ini untuk bergabung!