Menjadi Taruna Akademi Kepolisian (AKPOL) adalah impian banyak pemuda Indonesia. Namun, untuk bisa lolos, setiap peserta harus melewati serangkaian tahapan seleksi yang sangat ketat. Seleksi tingkat daerah adalah pintu pertama yang harus ditempuh sebelum melangkah ke tingkat pusat.
9 tahapan seleksi AKPOL tingkat daerah:
Peserta menyerahkan dokumen persyaratan, seperti ijazah, akta kelahiran, KTP, KK, SKCK, dan dokumen lain sesuai ketentuan. Semua berkas diperiksa untuk memastikan validitas dan kelengkapan.
Calon taruna menjalani tes kesehatan dasar seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, penglihatan, pendengaran, dan kondisi fisik umum.
Tes ini menilai kepribadian, intelegensi, serta stabilitas emosi calon peserta untuk memastikan kesesuaian mental dengan profesi kepolisian.
Peserta diuji dalam bidang pengetahuan umum, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta pengetahuan terkait kepolisian.
Meliputi lari, renang, push-up, sit-up, pull-up, shuttle run, serta tes daya tahan tubuh. Tes ini memastikan calon taruna memiliki fisik prima.
Tes lanjutan dilakukan lebih detail, seperti tes laboratorium, rontgen, EKG, dan pemeriksaan organ dalam untuk mendeteksi penyakit yang tidak tampak pada tahap awal.
Dilakukan wawancara mendalam untuk menggali motivasi, kepribadian, serta kesiapan mental calon taruna dalam menjalani pendidikan kepolisian.
Setelah semua tahap selesai, peserta kembali diverifikasi dokumennya. Hal ini dilakukan agar tidak ada kesalahan data sebelum masuk ke tahap penetapan kelulusan.
Seleksi AKPOL tingkat daerah terdiri dari 9 tahapan penting yang menguji aspek administrasi, kesehatan, psikologi, akademik, hingga fisik. Persiapan sejak dini, baik fisik, mental, maupun akademik, menjadi kunci utama agar bisa lolos dan melanjutkan ke tahap pusat.
FOKUS TIU